YANG BETUL IHWAL PENYAKIT VIRUS CORONA

Dr Handrawan Nadesul | Corona

YANG BETUL IHWAL PENYAKIT VIRUS CORONA:

1. Semua virus apapun A) Bersifat ringkih, mudah mati di luar tubuh sebab habitatnya di dalam tubuh, B) Covid19 penularannya berjarak kurang dari 2 meter (droplet infection), C) Keganasannya tidak segalak kerabatnya SARS, MERS, bahkan DB, D) Angka kematiannya hanya 2%, E) Hanya saja daya penularannya yang cepat.

2. Kita baru tertular secara droplet infection (percikan ludah) apabila A) Ada pembawa Covid19, B) Pembawa Covid19 berada paling jauh 2 meter dari tempat kita berada;

3. Pembawa Covid19 barang tentu berasal dari luar Indonesia: A) Orang asing dari negara terjangkit, atau B) Orang Indonesia yang pulang dari negara terjangkit. Itupun hanya apabila pembawa Covid19 sampai lolos dari penapisan (screeing) di bandara/pelabuhan. Kemungkinan kejadian lolos screening hanya satu-dua saja;

4. Pembawa virus yang lolos penapisan bandara/pelabuhan yang mungkin berkeliaran dalam masyarakat, dalam hitungan hari, atau A) Akan sembuh sendiri (self limitting) oleh karena kekebalan tubuhnya tangguh, B) Kalau memang jadi sakit. Pembawa Covid19 yang jadi sakit gejalanya sesak napasnya berat (acute respiratory distress syndrome) akibat infeksi paru (pneumonia). Kondisi berat begini yang membawa orang berobat ke RS. Di RS pasien akan terjaring. Itu semua berarti tidak mungkin ada orang pembawa Covid19 yang berkeliaran di tempat umum yang ditakutkan masyarakat.

5. Kita sudah ada 2 pasien positif Covid19 yang A) Sudah masuk RS, sehingga itu berarti tidak ada pembawa Covid19 yang berkeliaran di tengah masyarakat. B) Ada tindakan epidemiologik untuk menghentikan penyebaran penularan dari 2 pasien ini, dengan cara melakukan penelusuran ke belakang terhadap kedua pasien: sudah ke mana saja, dan bertemu dengan siapa saja. Terhadap orang-orang yang pernah ditemui ini, dilakukan pemantauan selama 14 hari, atau pengawasan bila sudah menunjukkan gejala, dan mereka tidak meninggalkan rumah. Dengan cara demikian penyebaran penularan Covid19 dapat dihentikan, dan pasti tidak ada orang yang berpotensi sebagai pembawa Covid19 berkeliaran di tempat umum.

6. Masker hanya dipakai untuk yang sudah sakit dan yang melayani orang sakit, bukan diperlukan untuk semua orang, Ukuran virus Covid cukup besar sehingga tidak diperlukan masker khusus. Masker habis pakai harus dibuang, masker dari tisu basah berantisepsis membahayakan karena terhirup bahan kimia untuk waktu lama;

7. Itu berarti apabila A) Bandara dan pelabuhan ketat cermat akurat melakukan penapisan, dan B) Tindakan epidemiologik melakukan kegiatan surveilans aktif terhadap kasus yang sudah terbukti positif sebagaimana diungkap di atas, tempat-tempat umum kita hampir pasti bersih dari orang-orang pembawa Covid19. Logika mediknya: tidak perlu takut berada di tempat umum sekalipun apalagi merasa harus memakai masker.

8. Taruhlah kita sampai tertularkan, Covid19 bersifat menyembuh sendiri (self limitting), asal kekebalan tubuh kita tangguh. Yang meninggal kebanyakan kelompok lansia, dan yang sudah mengidap penyakit menahun jantung, paru, ginjal, kanker. Lebih penting meningkatkan kekebalan tubuh dengan memilih gaya hidup sehat: nutrisi lengkap termasuk telur, cukup tidur dan jeda, serta bergerak badan rutin.

9. Jahe, kunir, sereh (empon-empon) tidak diperlakukan sebagai obat melainkan penunjang kekebalan tubuh. Di antara ketiganya, kunir (curcumin) unggul lantaran khasiat antiinflamasinya.

Itu semua penalaran medik mengapa sesungguhnya kita tidak perlu panik terhadap ancaman tertular Covid19.

Salam sehat,
Dr HANDRAWAN NADESUL

(Dalam tiga hari terakhir ini saya diundang oleh beberapa pihak untuk mengajak masyarakat bagaimana bernalar medik ihwal penyakit Covid19 sehingga menjadikan kita tidak perlu panik).

Diterbitkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close

Error: Contact form not found.