SABAR ITU MENYEJUKKAN

Oleh ENDANG SRI SUHERMININGSIH

“Tidak mudah manusia mempunyai sikap sabar tetapi sabar harus dimiliki oleh setiap manusia agar manusia dapat memenangkan kehidupan.”

Kata sabar menurut KBBI berarti tahan menghadapi cobaan, di antaranya tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati, tenang, tabah, tidak tergesa-gesa, tidak terburu nafsu. Menurut Quraish Shihab hukum bersabar, wajib. Dikatakannya, sabar merupakan tombak utama dalam iman, semakin tinggi kesabaran maka semakin tinggi pula iman itu.

Kompas.com: Sabar adalah ilmu tingkat tinggi yang ujiannya sering mendadak dan proses belajarnya seumur hidup. Berdasarkan makna sabar di atas maka dapat dikatakan sikap sabar harus dimiliki setiap orang untuk dapat menguasai diri, tidak mudah menyerah, tidak mudah mengeluh dan merupakan tombak utama dalam menjalani kehidupan sehingga kita dioptimalkan dalam menjalani proses kehidupan.

Tidak semua orang dikaruniai atau diberkati kesabaran dalam memenuhi panggilan hidup. Banyak terjadi di sekitar masyarakat dari berbagai berita yang ditulis di media-media, baik di portal online mau pun berita koran yang begitu mengejutkan, bahkan miris. Memang berita tersebut lebih karena faktor ketidak-mampuan sebagian orang dalam mengelola emosi negatifnya. Orang mudah tersulut oleh sikap yang mudah melukai karena kurang kontrol dalam komunikasi. Pertanyannya, apakah memang masyarakat kita sekarang ini sudah begitu parah kondisi kejiwaannya?

Ada berita anak muda yang mudah menganiaya ibu dan bapaknya, atau sebaliknya ibu menghukum anak-anaknya hingga kehilangan nyawanya. Ada berita seorang karyawan yang gelap mata hingga mengakhiri hidupnya sendiri atau hidup orang lain. Apakah ini sebuah fenomena bahwa sikap sabar dalam masyarakat sudah pupus atau langka? Mengapa tingkat kesabaran menghadapi problema hidup sudah buntu?

Sikap sabar menjadi bagian dari karakter yang harus terus dihidupi. Mengapa? Karena dalam semua lini kehidupan, sikap sabar mampu meredakan dan mengikhlaskan kondisi hati, serta pikiran yang panas. Ketika orang dikuasai oleh emosi negative, maka semua tindakan, pikiran dan kata-kata yang keluar dapat lepas kontrol. Sumpah serapah yang mewakili kepuasan hati bila diucapkan dengan menggunakan serangkaian kata penghuni kebun binatang, menjadi familiar. Orang mudah berkata: babi, monyet, anjing, untuk melampiaskan yang ada di pikirannya, yang terpenting tersampaikan walau tidak pantas. Orang itu tidak lagi berpikir memilah kata yang sangat merendahkan martabat orang lain. Begitu mudahnya memuntahkan kepada orang lain.

Dalam hidup berkeluarga yang di dalamnya ada ayah, ibu, dan anak, seyogyanya ada koridor untuk saling mendengarkan, memahami, dan mengerti, Dalam berkomunikasi sebaiknya dipilih kata-kata yang menyejukkan hati, tidak ada intimidasi atau menguasai sesama anggota keluarga. Dalam relasi pertemanan, para remaja hendaknya dikawal dengan baik, terutama melalui medsos. Orang tua diusahakan terlibat untuk mengawasi atau mendampingi. Jika orang tua abai, maka anak-anak yang akan menjadi korban. Begitu mahal harga yang harus dibayar bila merenggut nyawa dan masa depannya. Orang tua harus sabar menemani anak-anaknya untuk menjadi menjadi pendengar yang empati. Jika tidak didengarkan, anak-anak akan hidup seperti di hutan belantara tanpa kompas, dan begitu banyak serigala yang mengintainya. Kesabaran mendampingi anak remaja sangat diperlukan agar tidak jatuh dalam pergaulan lingkungan yang begitu kuat dan kejam. Kata yang lembut dan menyejukkan sangat mengena di hati dan pikirannya.

Dalam relasi bertetangga pun perlu mempunyai sikap sabar. Hidup di tengah masyarakat mulai dari tingkat tetangga di depan rumah, kiri-kanan rumah tinggal, dan lebih luas ke tingkat RT dan RW . Ketika tetangga mengadakan hajatan, pengajian, atau takziah, berbagai karakter akan muncul. Ada yang tinggi hati dan kurang menyenangkan. Bila melihat hal seperti itu, dituntut sikap rendah hati, karena manusia memang ada yang seperti itu. Sebagai orang berwawasan luas hendaknya dapat menahan keinginan agar tidak mudah terpancing susasana hati yang akan menyusahkan diri sendiri.

Beberapa Nas di dalam kitab suci terdapat banyak perikop tentang sikap sabar:
Roma 12:12: “Bersuka citalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakkan,dan bertekunlah dalam doa”.
Pengkhotbah 7:8: “Akhir suatu hal lebih baik daripada awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati”.
Amsal 15:18: “Pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan”.
Amsal 14:29: “Orang yang sabar besar pengertiannya tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan”.
Kolese 3:13: “Sabarlah kamu terhadap yang lain dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu. Kamu perbuat jugalah demikian”.

Berdasarkan Nas di atas maka sangat jelaslah, kita dituntut untuk bersabar dalam menjalani kehidupan. Buah kesabaran akan menuntun manusia menuju jalan yang lebih baik daripada memelihara pertengkaran. Manusia diberi kesempatan terus menerus untuk bersabar, karena dengan sikap sabar yang dirawat akan mendatangkan kemuliaan dan mendapat ampunan Tuhan. Orang yang memiliki sikap sabar dapat meraih kesuksesan, sebab memiliki pribadi yang tekun dan sabar dalam menjalani setiap proses hidup mereka.

Sabar Dapat Dilatih

Bila menghadapi saat-saat yang berat, cobalah lakukan beberapa cara di bawah ini:

Melakukan relaksasi: Tidak mudah menghadapi setiap karakter orang, maka lakukan relaksasi dengan menarik dan membuang napas sekitar tiga hingga empat detik

Melihat permasalahan dari berbagai sisi: Dalam hal ini dituntut sabar dalam menunggu ketidak-pastian.

Menggali situasi yang lebih dalam: Belajar menumbuhkan sikap empati ketika menunggu teman yang terlambat datang.

Menerima ketidak-nyamanan dengan terbuka: Ketika terjebak macet, menerima kondisi, karena tidak dapat mengubahnya.

Mengganti kata “tidak” dengan kata “belum”: Ketika mengalami kegagalan mencapai tujuan, katakan “belum waktunya”.

Mengalihkan perasaan frustrasi: Ketika rapat dan waktu sudah menunjukkan untuk dimulai, namun terjadi keterlambatan hingga tiga puluh menit karena kendala teknis maka tidak perlu mengeluh: Sebaiknya gunakan untuk menggali kemungkinan pertanyaan-pertanyaan yang bisa diajukan dalam rapat.

Menyikapi kondisi masyarakat abad ini yang penuh dengan budaya instan, maka sangat relevan bahwa manusia dalam tatanan kehidupan memiliki sikap sabar. Oleh karena itu, mari kita tetap menjadi manusia yang menyediakan ruang dan waktu untuk sabar agar sehat mental, jiwa, dan raga untuk dapat mengatasi situasi yang menjengkelkan dan stres dengan lebih baik.

Sumber:

Berita gg.co.https;// beritagg.co. Ayat Kitab Suci
Gbitampaksiring.wordpress.com . https://gbitampaksiring.com

Diterbitkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close

Error: Contact form not found.