Gurat-gurat usia senja
Hiasi paras indahnya
Tersenyum ikhlas, senantiasa
Tanpa jeda
Pendaran kemerlip cahaya pelita
Mengurai perjalanan panjang kehidupannya
Hanya darimu, Ibu
Kudapatkan selimut kasih sayang nirbatas:
tiada harap balasan
Tiap kali kulihat netra Ibu berbulir
Membasah wajah, deras air mata mengalir
Tak pernah kuasa aku
Lebur rasa berbaur, terdiam kelu
Menggores-nggores pipi tetes air mataku
Menyusur busur membentang haru
Duhai Ibu, pelita hidupku
Dalam ridhaNya, ku sungguh mencintaimu
Jakarta, 22 Mei 2015